Hikmah hari ini : kendaraan umum masih menjadi target operasi pencuri
Kisah ini terjadi didalam angkutan umum (angkot), ketika saya pulang dari kampus. semoga dapat menjadi hikmah bagi pembaca dan senantiasa berhati-hati dalam kendaraan umum.
Pada mulanya didalam angkot hanya ada 4 penumpang seorang nenek (duduk dibelakang supir), seorang wanita (disamping nenek), anak sekolah dan saya, lalu 1 orang pria masuk sebari menelpon, ia duduk di samping pintu angkot, selang beberapa menit sang pria meminta ijin kepada si nenek untuk duduk dibelakang supir yang katanya "punten ma, bade masihan ongkos" (sambil memegang uang). sang nenekpun menurut dan bergeser. Lalu, seorang pria lagi masuk dan meminta seorang wanita itu bergeser dan berniat duduk disebelah si nenek, sehingga si nenek terhimpit oleh dua orang pria. kemudian masuklah lagi 2 orang pria dengan perwakan cukup besar duduk di bangku sebelah kiri. Dengan keadaan tersebut kedua pria disamping nenek mencoba mengalihkan perhatian si nenek dengan cara pria1 pura-pura tangannya terjepit dan merasa kesakitan oleh jendela karna pria2 bermaksud membuka jendela. Lalu si nenek diminta duduk lebih maju agar tidak menghalangi. Ketika nenek di minta untuk duduk lebih maju pria2 dan pria dgn perawakan besar didepannya berpura-pura membantu memegangi tangan si nenek agar tidak jatuh, pada saat itulah perhiasan si nenek di ambil oleh para penjahat tersebut tanpa disadari oleh sang nenek dan juga penumpang lainnya. satu persatu pria-pria pencuri itupun turun dari angkutan umum tersebut dengan waktu dan tempat yang berbeda namun dengan jarak yg dekat satu sama lainnya. Ketika semua pelaku itu telah turun sang nenek dan penumpang lainnya baru menyadari ada peristiwa pencurian dan sayapun terkejut mendegar keluhan si nenek, "alahh, gelang ema kamana? nu tadi teh maling" (red:bahasa sunda).
Dari cerita diatas banyak hikmah yang dapat kita ambil, bahwa pelaku pencurian bisa ada dimana saja tanpa kita sadari, selalu lah berhati-hati dengan tidak membawa perhiasan-perhiasan yang mencolok yang dapat mengundang mata-mata para pencuri. karna Allah pun tidak suka pada yang berlebih-lebihan, seperti firman-Nya didalam surat Al-Anam ayat 41 :
"...; dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."
Dan pula salah satu penyebab sasaran pencurian selain berlelebihan ialah bertabarujj (berhias) seperti orang-orang jahiliyah.
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias (bertabarruj) dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah” [QS. Al-Ahzaab : 33].
Bukan berarti sorang muslim tidak boleh berhias, tapi berhiaslah sewajarnya dan janganlah berlebih-lebihan sampai pria menggodanya.
Wallahu a’lam bish-shawabi. :)
Pada mulanya didalam angkot hanya ada 4 penumpang seorang nenek (duduk dibelakang supir), seorang wanita (disamping nenek), anak sekolah dan saya, lalu 1 orang pria masuk sebari menelpon, ia duduk di samping pintu angkot, selang beberapa menit sang pria meminta ijin kepada si nenek untuk duduk dibelakang supir yang katanya "punten ma, bade masihan ongkos" (sambil memegang uang). sang nenekpun menurut dan bergeser. Lalu, seorang pria lagi masuk dan meminta seorang wanita itu bergeser dan berniat duduk disebelah si nenek, sehingga si nenek terhimpit oleh dua orang pria. kemudian masuklah lagi 2 orang pria dengan perwakan cukup besar duduk di bangku sebelah kiri. Dengan keadaan tersebut kedua pria disamping nenek mencoba mengalihkan perhatian si nenek dengan cara pria1 pura-pura tangannya terjepit dan merasa kesakitan oleh jendela karna pria2 bermaksud membuka jendela. Lalu si nenek diminta duduk lebih maju agar tidak menghalangi. Ketika nenek di minta untuk duduk lebih maju pria2 dan pria dgn perawakan besar didepannya berpura-pura membantu memegangi tangan si nenek agar tidak jatuh, pada saat itulah perhiasan si nenek di ambil oleh para penjahat tersebut tanpa disadari oleh sang nenek dan juga penumpang lainnya. satu persatu pria-pria pencuri itupun turun dari angkutan umum tersebut dengan waktu dan tempat yang berbeda namun dengan jarak yg dekat satu sama lainnya. Ketika semua pelaku itu telah turun sang nenek dan penumpang lainnya baru menyadari ada peristiwa pencurian dan sayapun terkejut mendegar keluhan si nenek, "alahh, gelang ema kamana? nu tadi teh maling" (red:bahasa sunda).
Dari cerita diatas banyak hikmah yang dapat kita ambil, bahwa pelaku pencurian bisa ada dimana saja tanpa kita sadari, selalu lah berhati-hati dengan tidak membawa perhiasan-perhiasan yang mencolok yang dapat mengundang mata-mata para pencuri. karna Allah pun tidak suka pada yang berlebih-lebihan, seperti firman-Nya didalam surat Al-Anam ayat 41 :
"...; dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."
Dan pula salah satu penyebab sasaran pencurian selain berlelebihan ialah bertabarujj (berhias) seperti orang-orang jahiliyah.
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias (bertabarruj) dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah” [QS. Al-Ahzaab : 33].
Bukan berarti sorang muslim tidak boleh berhias, tapi berhiaslah sewajarnya dan janganlah berlebih-lebihan sampai pria menggodanya.
Wallahu a’lam bish-shawabi. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar